Selasa, 08 April 2014

KESEHATAN Kesehatan masyarakat merupakan suatu tolak ukur kemajuan suatu bangsa. Di jaman era globalisasi sekarang ini yang tentunya diikuti dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada berbagai sektor kehidupan manusia, begitu pula permasalahannya juga semakin meningkat yang terkait dengan kesehatan masyarakat. Di dalam kehidupan masyarakat yang sudah berkembang pesat sekarang ini, terkadang masyarakat sering melupakan kesehatan yang berkaitan dengan kesehatan baik itu kesehatan pribadi, kesehatan lingkungan, kesehatan masyarakat, serta penyakit yang sifatnya menular dan tidak menular, serta cara pencegahan penyakit menular dan tidak menular bagi mereka asalkan sudah bisa makan dan beraktivitas sudah cukup untuk menjadikan mereka sehat. namun perkembangan dan pengembangan berbagai ilmu yang terkait dengan kesehatan masyarakat juga sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
 2.1 KESEHATAN PRIBADI

2.1.1 Pengertian kesehatan pribadi Kesehatan pribadi adalah kesehatan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat membina keluarga dan masyarakat yang sehat, dan kesehatan pribadi merupakan dasar untuk melakukan berbagai kegiatan atau perbuatan yang positif selama hidup. (Aip Syarifuddin,1997;75).

 2.1.2 Usaha Kesehatan Pribadi Usaha kesehatan pribadi adalah daya upaya dari seseorang untuk memelihara dan mempertinggi derajat kesehatannya sendiri. Membuat diri selalu sehat, disamping berguna untuk diri sendiri, juga akan menguntungkan kesehatan masyarakat.

2.1.3 Tujuan Mempelajari Kesehatan Pribadi Kesehatan pribadi mempunyai tujuan sebagai berikut : (1) Dapat mengenal berbagai macam gejala penyakit yang berhubungan dengan kesehatan pribadi. (2) Dapat mengenal obat sederhana/ringan untuk penyakit kulit, mata, gigi, dan perut.
(3) Dapat melakukan cara pencegahan dan pengobatan sederhana / ringan sebelum ke puskesmas / dokter (Aip Syarifuddin,1997;75).

 2.1.4 Macam-Macam Kesehatan Pribadi
 1. Penyakit Kulit yaitu kudis, borok, bisul, kadas, cacar, kusta dan patek (Aip Syarifuddin,1997 ; 75). 2. Penyakit Mata yaitu Trakom, Radang Selaput Mata.
 3. Penyakit Gigi yaitu gigi berlubang (Caries) dan penyakit pada gusi (pyorrhealpyorhoe).
 4. Penyakit Saluran Pencernaan yaitu Tifus Adbominalisis dan Menceret (Diare)
5. Penyakit lain yaitu Penyakit jamur, Penyakit jerawat 6.

 2.1.5 Tidur dan Istirahat Tidur dan istirahat merupakan sebuah mekanisme alamiah yang berkhasiat untuk memelihara keseimbangan dalam tubuh atau homeostatis. Setelah lelah berolahraga, seseorang mesti istirahat dan tidur yang cukup. Kurang tidur akan berpengaruh terhadap kapasitas belajar siswa . Sebaliknya, banyak kegiatan seperti aktivitas berirama bagus efeknya bagi pengurangan stres. Hal ini juga termasuk kegiatan penyalur hobi seperti bermain atau mendengar musik (Rusli Lutan,1999/2000;97).

 2.1.6 Perawatan Kaki dan Sepatu Aktivitas jasmani dan olahraga memerlukan perlengkapan, diantaranya adalah sepatu dan kaus kaki. Kebiasaan buruk pada seseorang adalah memakai kaus kaki yang kotor, sepatu yang tidak bersih. Sebelum berolahraga, harus dibiasakan memakai sepatu yang aman dan bersih. Sesudah berolahraga juga dibiasakan membersihkan kaki dengan sabun atau air hangat. Jamur dapat tumbuh di sela-sela kaki, yang meskipun seperti sepele namun dapat berkembang menjadi luka yang lebih serius (Rusli Lutan,1999/2000;96-97). 2.2 KESHATAN LINGKUNGAN

 2.2.1 Pengertian Kesehatan lingkungan Pengertian Kesehatan Menurut Undang-undang No. 9 tahun 1960 Bab 1 Pasal 2 dalam AR Trisno Sudiro, 1980 :
 2 kesehatan adalah yang meliputi kesehatan badan, rohani (mental), dan sosial, dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Hal ini senada dengan pengertian sehat yang dikemukakan oleh WHO yaitu sehat adalah keadaan kesehatan fisik, mental dan sosial dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit dan cacat (Djonet Sitatmo, 1979 : 11).
Pengertian Lingkungan adalah ruang lingkup hidup manusia yang pada garis besarnya dibedakan menjadi dua yaitu :

 1. Lingkungan biotik atau lingkungan hidup, misalnya manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan. Menurut undang-undang R.I No. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup pasal 1 ayat (1) dalam Ricki M. Mulia, 2005 : 5 “lingkungan hidup adalah kesatuan ruangan dengan semua benda daya keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi langsung perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya”

 2. Lingkungan non biotik atau lingkungan tak hidup, biasa dikenal pula dengan sebutan lingkungan fisik yaitu air, udara, tanah, gunung (Ichsan, Muchsin, 1979 : 23). Menurut Notoatmojo, 1996. dalam Ricki M. Mulia, 2005 : 2 pengertian kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula. Hal ini tak senada dengan yang dikemukakan oleh Moeller, 1992. dalam Ricki M. Mulia, 2005 : 2 yang menyatakan bahwa kesehatan lingkungan merupakan bagian dari kesehatan masyarakat yang memberi pengertian pada penilaian, pemahaman, dan pengendalian dampak manusia pada lingkungan dan dampak lingkungan pada manusia.

 2.2.2 Faktor-faktor Lingkungan yang Dapat Mempengaruhi Kesehatan
 1. Lingkungan Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia. Rumah atau tempat tinggal manusia, dari zaman ke zaman mengalami perkembangan. Pada zaman purba manusia bertempat tinggal di gua-gua, kemudian berkembang, dengan mendirikan rumah tempat tinggal di hutan-hutan dan di bawah pohon. Sampai pada abad modern ini manusia sudah membangun rumah (tempat tinggalnya) bertingkat dan diperlengkapi dengan peralatan yang serba modern. Sejak zaman dahulu pula manusia telah mencoba mendesain rumahnya, dengan ide mereka masing-masing yang dengan sendirinya berdasarkan kebudayaan masyarakat setempat dan membangun rumah mereka dengan bahan yang ada setempat (local material) pula. Setelah manusia memasuki abad modern ini meskipun rumah mereka dibangun dengan bukan bahan-bahan setempat, tetapi kadang-kadang desainnya masih mewarisi kebudayaan generasi sebelumnya (Soekidjo Notoatmodjo, 2003 halaman: 147-148)

 2. Lingkungan Udara (Atmosfir) karena Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap kesehatan harta benda, ekosistem maupun iklim. Umumnya gangguan kesehatan sebagai akibat pencemaran udara terjadi pada saluran pernafasan dan organ penglihatan. Salah satu dampak kronis dari pencemaran udara adalah bronchitis dan emphysema dalam “Ricki M. Mulia, 2005 : 13”. Menurut Harssema (1998) dalam Ricki M. Mulia, 2005 : 17 pencemaran udara diawali oleh adanya emisi. Emisi merupakan jumlah pollutant (pencemar) yang dikeluarkan ke udara dalam setuan waktu. Emisi dapat disebabkan oleh proses alam maupun kegiatan manusia

3. Lingkungan Air (Hidrosfir) adalah sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia akan lebih cepat meninggal karena kekurangan air daripada kekurangan makanan. Di dalam tubuh manusia itu sendiri sebagian besar terdiri dari air. Tubuh orang dewasa, sekitar 55-60 % berat badan terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65 %, dan untuk bayi sekitar 80 % (Soekidjo Notoatmodjo, 2003 halaman: 152) Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci (bermacam-macam cucian) dan sebagainya Menurut perhitungan WHO di negara-negara maju tiap orang memerlukan air antara 60-120 liter per hari. Sedangkan di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia tiap orang memerlukan air antara 30-60 liter per hari. Di antara kegunaan-kegunaan air tersebut, yang sangat penting adalah kebutuhan untuk minum. Oleh karena itu, untuk keperluan minum (termasuk untuk masak) air harus mempunyai persyaratan, khusus agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi manusia.

 4. Tanah merupakan bagian tertipis dari seluruh lapisan bumi, tetapi pengaruhnya terhadap lingkungan sangat besar. Hubungan tanah dengan makhluk hidup sangat erat, tanah menyediakan berbagai sumber daya yang berguna bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Selain itu, tanah juga merupakan habitat alamiah bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu sudah selayaknya manusia memelihara kualitas tanah agar hidup sejahtera. Kegiatan hutan seperti kerusakan hutan, perladangan berpindah-pindah dan penggalian lahan secara besar-besaran sangat mempengaruhi kondisi tanah. Disamping itu, tanah yang terkontaminasi dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran air tanah. Bila ini tidak dibatasi dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan tanah yang pada akhirnya akan menimbulkan bencana bagi manusia. Penurunan kualitas tanah terutama disebabkan karena kehadiran bahan-bahan pencemar di tanah. Selain itu, kualitas tanah juga dapat menurun disebabkan oleh erosi. Pada dasarnya erosi dapat menyebabkan merosotnya produktivitas lahan, rusaknya lingkungan dan terganggunya keseimbangan ekosistem. Bila keadaan lebih parah lagi akan terbentuk lahan kritis. Beberapa ahli mengemukakan bahwa penurunan kualitas tanah telah memberikan dampak pada kesehatan, seperti dampak dari kekurangan unsur-unsur hara mikro yang terkandung dalam bahan makanan terhadap kesehatan manusia dalam Ricki M. Mulia, 2005 : 88-89.

5. Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Menurut Notoatmojo, 2003. dalam Ricki M. Mulia, 2005 : 103 2.2.3 Cara Menjaga Kualitas Lingkungan Agar kualitas lingkungan tidak menurun atau tercemar, maka perlu diadakan pengawasan. Seperti Pengelolaan Kualitas Udara, Pengolahan Kualitas Air, Pemulihan Tanah Terkontaminasi, Sanitasi Makanan

2.2.4 Pembuangan Kotoran Manusia Untuk mencegah sekurang-kurangnya mengurangi kontaminasi tinja terhadap lingkungan, maka pembuangan kotoran manusia harus dikelola dengan baik, maksudnya pembuangan kotoran harus di suatu tempat tertentu atau jamban yang sehat. Suatu jamban disebut sehat untuk daerah pedesaan.

2.2.5Sampah dan Pengelolaannya Sampah adalah suatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia, atau benda padat yang sudah digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang. Para ahli kesehatan masyarakat Amerika membuat batasan, sampah adalah (waste) adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya (Soekidjo Notoatmodjo, 2003 halaman: 166) Dari batasan ini jelas bahwa sampah adalah merupakan hasil suatu kegiatan manusia yang dibuang karena sudah tidak berguna. Sehingga bukan semua benda padat yang tidak digunakan dan dibuang disebut sampah, misalnya : benda-benda alam, benda-benda yang keluar dari bumi akibat dari gunung meletus, banjir, pohon di hutan yang tumbang akibat angin ribut, dan sebagainya.

2.2.6 Jenis-Jenis Sampah Kalau kita berbicara sampah, sebenarnya meliputi 3 jenis sampah yakni : sampah padat, sampah cair, dan sampah dalam bentuk gas (fume, noke). Tetapi seperti telah dibuatkan batasan di atas, bahwa dalam konteks ini hanya akan dibahas sampah padat. Sampah cair yang berupa antara lain air limbah akan di bahas di bagian lain di buku ini. Sedangkan sampah dalam bentuk gas yang menimbulkan polusi udara seperti asap edaraan, asap pabrik, dan sebagainya tidak dibahas dalam buku ini (Soekidjo Notoatmodjo, 2003 halaman: 167

 2.2.7 Pengelolaan Sampah Sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat, karena dari sampah-sampah tersebut akan hidup berbagai mikro organisme penyebab penyakit (bacteri pathogen), dan juga binatang serangga sebagai pemindah/penyebar penyakit (vector). Oleh sebab itu sampah harus dikelola dengan baik sampai sekecil mungkin tidak mengganggu atau mengancam kesehatan masyarakat. Pengelolaan sampah yang baik, bukan saja untuk kepentingan kesehatan saja, tetapi juga untuk keindahan lingkungan. Yang dimaksud dengan pengelolaan sampah di sini adalah meliputi pengumpulan, pengangkutan, sampai dengan pemusnahan atau pengolahan sampah sedemikian rupa sehingga sampah tidak menjadi gangguan kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup #tya